SOSIALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA OLEH MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA

Administrator 07 Agustus 2023 11:13:32 WIB

Pemanfaatan bidang tanah untuk budidaya tanaman obat keluarga itu, dilakukan dalam rangka dalam rangka untuk memenuhi keperluan obat-obatan tradisional untuk keperluan keluarga. Di mana obat tradisional tersebut bisa dibuat sendiri. Lalu, jika hasil budidaya tanaman banyak selanjutnya bisa disalurkan kepada masyarakat sekitar. Pemanfaatan Tanaman yang biasanya dijadikan alternatif obat keluarga disosialisasikan dalan program KKN Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga di Balai Desa Ngadisuko Pada Hari Senin Tanggal 7 Agustus 2023. Undangan yang hadir pada pagi itu terdiri dari Nara Sumber dari Puskesmas Durenan, Kepala Desa Ngadisuko beserta perangkatnya dan ibu-ibu kader kesehatan desa.

Susunan acara dipagi itu dimulai dengan pembacaan Ayat Suci Al Quran dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan sambutan dan terakhir sosialisai Tanaman Obat Keluarga yang disampaikan pemateri dari Puskesmas Durenan. Dalam sosialisanya yang disampaikan oleh Ibu Ida Emilia, Amd. dari Puskesmas Durenan antara lain menyampaikan materi Tanaman Obat Keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.

TOGA memiliki banyak manfaat yang dapat dilihat dari aspek kesehatan, lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya, yaitu:

1). Aspek Kesehatan

  1. Sebagai pelengkap obat-obatan keluarga yang bersifat tradisional
  2. Bernilai tambah estetika bila di tata dengan apik dan rapi
  3. Memberi Contoh Cara Pemanfaatan Lingkungan Pekarangan
  4. Menambah Nilai Keasrian dan Kesejukan Halaman pekarangan rumah
  5. Tentunya dapat kelola dengan baik dan dapat menghasilkan pendapatan tambahan.

2). Aspek Lingkungan

  1. Kelestarian Alam: budidaya tumbuhan yang umum dijadikan obat dapat mengurangi kemungkinan untuk terjadinya kepunahan pada beberapa jenis tumbuhan tersebut.
  2. Penghijauan dan Estetika: penanaman tanaman obat sangat berkaitan dengan penghijauan. Tanaman obat yang ditanam dan ditata dengan baik dapat memberikan keindahan pada lingkugan.

3). Aspek Ekonomi

Tanaman obat dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain sebagai obat, TOGA dapat dijadikan komoditas yang diperdagangkan sehingga menambah penghasilan. Selain itu, TOGA yang terlebih dahulu diolah untuk meningkatkan nilai jual dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar. 

4). Aspek Sosial Budaya

Penanaman TOGA merupakan upaya pelestarian budaya leluhur dalam memelihara dan mempertahankan budaya masyarakat.

Komentar atas SOSIALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA OLEH MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah pengunjung

Lokasi NGADISUKO

tampilkan dalam peta lebih besar